Ayam dan Musang

Di sebuah hutan yang lebat, langit tampak mendung dan menghitam. Gerimis pun mulai turun membasahi dedaunan dan membuat suara gemericik. Angin pun berhembus agak kencang seolah akan terjadi hujan lebat. Di sebuah goa kecil yang berada di tebing curam, tinggal seekor ayam betina yang sedang mengerami telurnya. Menurut perhitungan nenek dukun ayam, telur tersebut tidak lama lagi akan menetas. Tentu hal tersebut sangat membuat induk ayam bahagia, karena Sang induk ayam memang sangat menyayangi bakal anak-anaknya tersebut. Dari kejauhan tampak seekor musang mendekati goa tempat tinggal si ayam betina. Tampaknya dia sudah paham betul tempat tinggal si ayam dan dia yakin kalau si jago tidak ada di rumah kalau sore-sore seperti ini. Dia pun mulai mengendap-endap supaya kedatanganya tidak di ketahui si ayam betina.

Sesampai di dekat goa, Musang terhenti. Nampaknya dia sedang berfikir, karena jalan menuju goa tidak semudah yang ia bayangkan apalagi suasana hujan seperti saat itu, si musang harus menaiki sebuah batu besar yang memang satu-satunya jalan untuk menuju mulut goa tersebut, sayangnya musang tidak bisa memanjat batu itu. Memang untuk keluar masuk goa si ayam pun biasanya menggunakan tangga.

Akhirnya akal licik dan akal bulus musang muncul, ia mondar-mandir di sekitar mulut goa, lalu berteriak "Hai ayam, aku membawa pesan penting dari Tuan Singa, tolong turunkan tangga tali yang biasa kamu pakai" pinta si musang.

Rupanya si ayam betina sudah mengetahui bahwa musang sedang mengincarnya. "Ya tunggulah sebentar, akan saya turunkan tangga untukmu. Tapi sebelum itu aku juga ada pesan dari serigala sahabatku, dia punya sesuatu untuk kamu....sebentar ya..serigala...serigala...kemari sini!! Ini ada si Musang kebetulan datang!! Cepatlah kemari Serigala!" si induk ayam berteriak-teriak dari dalam goa.

Mendengar si ayam berteriak memanggil Serigala, Nyali Si musang langsung ciut dan ia pun berfikir "Wah ternyata dia sahabat serigala yang menjadi musuhku, Bahaya nih, dari dulu aku selalu babak belur dibuatnya! Sebaiknya aku pergi saja!". Si musang langsung lari terbirit-birit meninggalkan kediaman induk ayam.

Akhirnya si ayam dan telur-telurnya selamat dari akal licik si musang yang hendak memangsanya. "Bukan hanya kamu, aku saja takut dan lari kalau beneran ada serigala disini, ahihihi" tawa induk ayam sambil membetulkan posisi duduknya mengerami telur-telur kesayanganya. Tak beberapa lama, benar saja perkiraan nenek dukun ayam. Telur-telur tersebut mulai menetas dan bersamaan dengan itu ayam jago pulang dari mencari makanan di hutan. Dia membawa banyak sekali makanan untuk keluarganya. Mereka pun hidup bahagia dengan kehadiran anggota keluarga yang baru, sepuluh anak ayam telah menetas dan membuat hangat suasana di goa terpencil itu.

Pesan Moral Dongeng Fabel Ayam dan Musang adalah : Janganlah suka berbohong kepada siapapun karena bohong itu perbuatan dosa dan tercela, apalagi jika berbohong untuk sebuah tindak kejahatan. Hendaknya kita saling menyayangi dan kasih mengasihi sesama makhluk Tuhan, karena itu adalah perbuatan mulia.


Silahkan komentar dengan bijak dan sopan, salam silaturahmi