K.H.
Abdullah Gymnastiar
Cinta
adalah bagian dari fitrah, orang yang kehilangan cinta dia tidak normal tetapi
banyak juga orang yang menderita karena cinta. Bersyukurlah orang-orang yang
diberi cinta dan bisa menyikapi rasa cinta dengan tepat.
Hikam:
"Dijadikan indah pada pandangan manusia, kecintaan kepada apa-apa yang diinginkan yaitu wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup didunia dan disisi Allah tempat kembali yang baik." (Al-Qur`an: Al-Imron ayat 14)
"Dijadikan indah pada pandangan manusia, kecintaan kepada apa-apa yang diinginkan yaitu wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup didunia dan disisi Allah tempat kembali yang baik." (Al-Qur`an: Al-Imron ayat 14)
"Cintamu
kepada sesuatu menjadikan kamu buta dan tuli." (HR. Abu Dawud dan Ahmad)
Cinta
memang sudah ada didalam diri kita, diantaranya terhadap lawan jenis. Tapi
kalau tidak hati-hati cinta bisa menulikan dan membutakan kita. Cinta yang
paling tinggi adalah cinta karena Allah cirinya adalah orang yang tidak
memaksakan kehendaknya. Tapi ada juga cinta yang menjadi cobaan buat kita yaitu
cinta yang lebih cenderung kepada maksiat. Cinta yang semakin bergelora hawa
nafsu, makin berkurang rasa malu. Dan, inilah yang paling berbahaya dari cinta
yang tidak terkendali.
Islam
tidak melarang atau mengekang manusia dari rasa cinta tapi mengarahkan cinta
tetap pada rel yang menjaga martabat kehormatan, baik wanita maupun laki-laki.
Kalau kita jatuh cinta harus hati-hati karena seperti minum air laut semakin
diminum semakin haus. Cinta yang sejati adalah cinta yang setelah akad nikah,
selebihnya adalah cobaan dan fitnah saja.
Cara
untuk bisa mengendalikan rasa cinta adalah jaga pandangan, jangan berkhalwat
berdua-duaan, jangan dekati zina dalam bentuk apapun dan jangan saling
bersentuhan. Bagi orang tua yang membolehkan anaknya berpacaran,
harus siap-siap menanggung resiko. Marilah kita mengalihkan rasa cinta kita kepada Allah dengan memperbanyak sholawat, dzikir, istighfar dan sholat sehingga kita tidak diperdaya oleh nafsu, karena nafsu yang akan memperdayakan kita. Sepertinya cinta padahal nafsu belaka. (imm)
harus siap-siap menanggung resiko. Marilah kita mengalihkan rasa cinta kita kepada Allah dengan memperbanyak sholawat, dzikir, istighfar dan sholat sehingga kita tidak diperdaya oleh nafsu, karena nafsu yang akan memperdayakan kita. Sepertinya cinta padahal nafsu belaka. (imm)
Silahkan komentar dengan bijak dan sopan, salam silaturahmi