K.H.
Abdullah Gymnastiar
Su`udzon
atau berburuk sangka dapat membuat hati kita menjadi busuk karena apapun yang
kita sangka akan mempengaruhi cara kita berfikir, cara kita bersikap dan cara
kita mengambil keputusan. Berbahagialah bagi orang-orang yang bisa
berkhusnudzon atau berbaik sangka.
Hikam:
"Hai orang-orang yang beriman jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa. Dan janganlah kamu mencari kesalahan-kesalahan orang lain. Sukakah salah seorang diantara mu memakan daging saudaranya yang sudah menjadi bangkai, maka tentulah kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha menerima taubat lagi maha penyayang." (QS. Al-Hudzurot: 12)
"Hai orang-orang yang beriman jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa. Dan janganlah kamu mencari kesalahan-kesalahan orang lain. Sukakah salah seorang diantara mu memakan daging saudaranya yang sudah menjadi bangkai, maka tentulah kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha menerima taubat lagi maha penyayang." (QS. Al-Hudzurot: 12)
"Aku ini bagaimana prasangka hambaku kalau ia berprasangka baik maka ia akan mendapat kebaikan, bila ia berprasangka buruk maka keburukan akan menimpanya."
Buruk
sangka atau su`udzon dapat merusak hati kita, merusak kebahagiaan kita, merusak
akhlak kita, juga merusak apa yang dijanjikan Allah kepada kita. Orang yang
gemar berburuk sangka adalah sedusta-dustanya perkataan, dalam berbaik sangka
atau husnudzon bukannya membenarkan kesalahan tapi minimal kita jadi tenang,
kalau hati sudah tenang, pikiran jernih keputusan bisa kita ambil dengan sikap
yang tepat. Tetapi husnudzon itu hanya kepada orang yang beriman karena jika
husnudzon tidak menggunakan ilmu maka akan mendatangkan masalah buat kita.
Wanita
dilarang oleh Allah sembarang menerima tamu laki-laki, karena itu akan membuat
tidak aman dan akan mendatangkan fitnah bagi wanita tersebut. Oleh karena itu
menerima tamu di depan rumah bagi wanita bukannya menghina tamu tapi demi
keamanan dan menghindarkan fitnah dari orang lain. Jika kita berburuk sangka
kepada orang dan orangnya sudah meninggal, maka yang kita lakukan adalah
bertaubat dan minta ampun kepada Allah serta mendo`akan orang tersebut.
Mudah-mudahan
kita bisa memiliki hati yang jernih dan akan mengakibatkan sikap kita pun
menjadi jernih. (imm)
Silahkan komentar dengan bijak dan sopan, salam silaturahmi