Pada suatu waktu, hiduplah seorang anak yang sangat haus ilmu pengetahuan. Namanya Mogu. Ia hidup sebatang kara dan bekerja mencari kayu bakar di hutan.
Pada suatu hari, ia tersesat di hutan dan bertemu pohon pengetahuan. “Dengarlah, Nak! Aku adalah Pohon Pengetahuan. Banyak sekali orang mencariku, namun tak berhasil menemukan. Hanya orang yang berhati bersih, baik hatinya dan haus ilmu pengetahuan yang dapat menemukanku. Kau telah lolos dari persyaratan itu. Aku akan mengajarimu berbagai pengetahuan,” kata pohon pengetahuan.
Sejak hari itu, Mogu belajar pada pohon pengetahuan. Hari-hari berlalu dengan cepat. Mogu tumbuh menjadi pemuda yang tampan. Pengetahuannya sangat luas.
Suatu hari, pohon pengetahuan berkata, “Mogu, kini pergilah mengembara! Carilah pengalaman yang banyak. Gunakanlah pengetahuan yang kau miliki untuk membantumu. Jika ada kesulitan, kau boleh datang padaku.”
Mogu pun mengembara ke desa-desa. Ia menggunakan pengetahuannya untuk membantu orang. Suatu ketika, Mogu tiba di ibu kota. Di sana ia mengikuti ujian menjadi pegawai kerajaan. Mogu berhasil lulus dengan peringkat terbaik.
Raja sangat mengagumi kepandaian Mogu. Namun, ia menyuruh pejabat Monda untuk menguji Mogu.
“Mogu, hari ini aku ingin mengajukan pertanyaan. Kau harus dapat menjawabnya sekarang juga di hadapan Baginda!” kata pejabat Monda.
“Silahkan, Tuan Monda. Hamba mendengarkan,” jawab Mogu.
°Berapakah ukuran tinggi tubuhku?” tanyanya.
“Kalau hamba tidak salah, tinggi badan Anda adalah sama panjang dengan ujung jari Anda yang kiri mpai ujung jari Anda yang kanan bila direntangkan,” jawab Mogu tersenyum.
Pejabat Monda dan Raja tidak percaya. Mereka menyuruh seseorang mengukurnya. Ternyata, jawaban Mogu benar. Raja kagum dibuatnya.
Pejabat Monda mengajukan pertanyaan selanjutnya, “Mogu, buatlah api tanpa menggunakan pemantik api.”
Dengan tenang Mogu mengeluarkan kaca cembung. Lalu, ia mengumpulkan setumpuk daun kering. Kaca dipantul-pantulkan ke sinar matahari. Tak lama kemudian, daun kering itupun terbakar api. Melihat hal itu Raja semakin kagum dibuatnya.
“Baiklah aku pernah mendengar mengenai pohon pengetahuan. Tahukah kamu letak pohon itu. Bawa aku kesana.” Ucap sang raja.
Setelah berpikir sejenak, Mogu berkata, “Sebenarnya, pohon itu adalah guru hamba. Harnba bersedia mengantarkan Baginda. Tapi, kita pergi berdua saja dengan berpakaian rakyat biasa. Setelah bertemu dengannya, berjanjilah bahwa Baginda tidak akan memberitahukan siapa pun!”
Raja menyanggupi. Setelah menempuh perjalanan jauh, sampailah mereka di tujuan. “Salam, Baginda. Ada keperluan apa hingga Baginda datang menemui hamba?” sapa pohon pengetahuan tenang.
“Aku ingin menjadi raja yang paling bijaksana,” kata raja.
“Anda sudah cukup bijaksana. Dengarkanlah suara hati rakyat dan pahamilah perasaan mereka. Lakukan yang terbaik untuk rakyat Anda. Janganlah mudah berprasangka. Selebihnya, muridku yang akan membantumu. Waktuku sudah hampir habis. Sayang sekali pertemuan kita begitu singkat,” ujar pohon pengetahuan.
Sejak saat itu, Mogu bekerja kepada raja yang semakin hari semakin bijaksana. Rakyat pun hidup makmur dan damai
Pesan Moral : Mogu Dan Pohon Pengetahuan adalah jadilah anak yang baik dan pintar. Carilah pengetahun sebanyak-banyaknya dengan cara rajin belajar dan gemar membaca. Bantulah siapapun yang membutuhkan dengan pengetahuan dan kemampuan yang kita miliki. Orang yang baik dan pintar akan sukses dan bahagia dimasa yang akan datang.
Silahkan komentar dengan bijak dan sopan, salam silaturahmi