Paza zaman dahulu, serigala dan bangau berteman. Mereka sering menghabiskan waktu bersama. Pada suatu hari, serigala mengundang bangau makan siang di rumahnya.
“Kuharap kau datang, Bangau.” kata serigala. “Aku akan menyediakan daging yang lezat,” katanya lagi.
Bangau menerima undangan itu dan pergi mengunjungi serigala. Serigala telah membuat kasha (sejenis masakan asli Eropa Timur terbuat dari lobak) yang lezat dan di sajikan di piring yang lebar.
Bangau berusaha mengambil kasha dengan paruhnya yang panjang. Tetapi, sampai lama dia mematuk-matuk, tidak sedikit pun bisa mengambil kasha.
Sementara itu, serigala dengan tenang memakan kasha. Serigala makan begitu lahap sampai habis. Setelah kasha habis, serigala berkata, “Sangat menyenangkan makan siang bersamamu. Kuharap kita bisa makan bersama lagi,” kata serigala.
Bangau kesal dengan perlakuan serigala. la tahu serigala sengaja menyajikan kasha di piring yang lebar agar ia tidak bisa memakannya. “Kau telah mempermainkan aku, Serigala. Tunggu saja pembalasanku!” pikir bangau kesal.
“Terima kasih atas makan siangnya, Serigala,” jawab bangau.
“Besok kau juga harus datang ke rumahku untuk makan siang. Biar aku yang ganti menjamu kamu,” ajaknya pada serigala.
“Aku akan datang. Aku pasti datang,” balas serigala dengan sombongnya.
Esoknya, serigala datang ke rumah bangau. Dia mencium aroma yang lezat. Dalam hati, serigala berpikir, “Bau lezat apakah ini? Pasti makanan enak.”
Ketika bangau menyajikannya, dia memasukkan makanan itu ke dalam kendi yang berleher panjang dan bermulut sempit.
“Jangan malu-malu, Serigala,” bangau mempersilakannya untuk makan.
Serigala berusaha memasukkan cakarnya ke dalam kendi, tetapi tidak berhasil mengambil makanan itu. Kemudian, dia berusaha memasukkan moncongnya ke dalam leher kendi, hasilnya juga sia-sia. Mulut kendi terlalu kecil untuk moncongnya. Akhirnya, dia hanya bisa mencium bau makanan lezat itu.
Sementara, bangau dengan tenang memasukkan paruhnya yang panjang ke dalam kendi. Dengan nikmat, ia memakan semua hidangan lezat itu.
Ketika makanan sudah habis, bangau berkata, “Sangat menyenangkan kau bisa mengunjungiku. Semoga kita bisa segera saling berkunjung lagi.” Bangau berkata demikian disertai tawa kecil puas.
“Aku berhasil membalasnya,” pikir bangau.
Serigala sangat malu dan marah mendengar kata-kata bangau. Tanpa mengucap sepatah kata pun, serigala pergi dan membanting pintu. Bangau tertawa senang melihat serigala marah dan kesal.
Pesan Moral:jangan suka menjahili teman. Temanmu itu bagaikan saudaramu. Kau akan kesepian kalau kehilangan teman. Satu hal lagi, jangan pernah memiliki sifat dendam.
“Kuharap kau datang, Bangau.” kata serigala. “Aku akan menyediakan daging yang lezat,” katanya lagi.
Bangau menerima undangan itu dan pergi mengunjungi serigala. Serigala telah membuat kasha (sejenis masakan asli Eropa Timur terbuat dari lobak) yang lezat dan di sajikan di piring yang lebar.
Bangau berusaha mengambil kasha dengan paruhnya yang panjang. Tetapi, sampai lama dia mematuk-matuk, tidak sedikit pun bisa mengambil kasha.
Sementara itu, serigala dengan tenang memakan kasha. Serigala makan begitu lahap sampai habis. Setelah kasha habis, serigala berkata, “Sangat menyenangkan makan siang bersamamu. Kuharap kita bisa makan bersama lagi,” kata serigala.
Bangau kesal dengan perlakuan serigala. la tahu serigala sengaja menyajikan kasha di piring yang lebar agar ia tidak bisa memakannya. “Kau telah mempermainkan aku, Serigala. Tunggu saja pembalasanku!” pikir bangau kesal.
“Terima kasih atas makan siangnya, Serigala,” jawab bangau.
“Besok kau juga harus datang ke rumahku untuk makan siang. Biar aku yang ganti menjamu kamu,” ajaknya pada serigala.
“Aku akan datang. Aku pasti datang,” balas serigala dengan sombongnya.
Esoknya, serigala datang ke rumah bangau. Dia mencium aroma yang lezat. Dalam hati, serigala berpikir, “Bau lezat apakah ini? Pasti makanan enak.”
Ketika bangau menyajikannya, dia memasukkan makanan itu ke dalam kendi yang berleher panjang dan bermulut sempit.
“Jangan malu-malu, Serigala,” bangau mempersilakannya untuk makan.
Serigala berusaha memasukkan cakarnya ke dalam kendi, tetapi tidak berhasil mengambil makanan itu. Kemudian, dia berusaha memasukkan moncongnya ke dalam leher kendi, hasilnya juga sia-sia. Mulut kendi terlalu kecil untuk moncongnya. Akhirnya, dia hanya bisa mencium bau makanan lezat itu.
Sementara, bangau dengan tenang memasukkan paruhnya yang panjang ke dalam kendi. Dengan nikmat, ia memakan semua hidangan lezat itu.
Ketika makanan sudah habis, bangau berkata, “Sangat menyenangkan kau bisa mengunjungiku. Semoga kita bisa segera saling berkunjung lagi.” Bangau berkata demikian disertai tawa kecil puas.
“Aku berhasil membalasnya,” pikir bangau.
Serigala sangat malu dan marah mendengar kata-kata bangau. Tanpa mengucap sepatah kata pun, serigala pergi dan membanting pintu. Bangau tertawa senang melihat serigala marah dan kesal.
Pesan Moral:jangan suka menjahili teman. Temanmu itu bagaikan saudaramu. Kau akan kesepian kalau kehilangan teman. Satu hal lagi, jangan pernah memiliki sifat dendam.
Silahkan komentar dengan bijak dan sopan, salam silaturahmi